Dalam era digital saat ini, peran media sosial (medos) telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan medos yang tidak bijak dapat membawa dampak negatif, terutama ketika melibatkan penyebaran aib atau tajassus (mengintip). Dalam perspektif Islam, tajassus dan menyebar aib adalah perbuatan yang tidak dianjurkan dan bertentangan dengan nilai-nilai etika Islam. Berikut adalah beberapa pemahaman mengenai hal tersebut:
1. Tajassus (Mengintip):
Tajassus, atau mengintip urusan pribadi orang lain tanpa izin, dianggap sebagai tindakan yang tidak senonoh dalam Islam. Al-Qur’an dan Hadis mengajarkan pentingnya menjaga privasi dan menghormati batas-batas pribadi. Medos seringkali menjadi tempat di mana tajassus berkembang, dan hal ini diharamkan dalam Islam.
Dalam surat Al-Hujurat (49:12), Allah SWT menyatakan, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (mengintip), karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
2. Menyebar Aib di Medos:
Menyebar aib melalui medos termasuk tindakan yang sangat tercela dalam Islam. Allah SWT telah menegaskan pentingnya menjaga kehormatan dan martabat seseorang. Hadis Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa menyebar aib orang lain adalah dosa besar.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa menutup aib seorang muslim, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Etika Digital dalam Islam:
Dalam menggunakan medos, umat Islam diingatkan untuk mematuhi etika digital yang sesuai dengan ajaran Islam. Beberapa prinsip etika digital yang perlu diperhatikan antara lain:
- Menjaga Keberkahan Konten: Memastikan bahwa konten yang dibagikan di medos sesuai dengan nilai-nilai Islam dan tidak merugikan atau merendahkan martabat orang lain.
- Menjauhi Perdebatan yang Merugikan: Menghindari perdebatan yang tidak produktif dan dapat menimbulkan kerugian atau kebencian di antara sesama pengguna medos.
- Menjaga Kehormatan dan Privasi: Tidak menyebarkan informasi pribadi atau aib orang lain tanpa izin. Menghormati privasi dan martabat setiap individu.
- Menyebarkan Kebaikan: Menggunakan medos sebagai sarana untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat, mendidik, dan memotivasi, serta mempromosikan kebaikan.
Dengan memahami nilai-nilai etika digital dalam Islam, pengguna medos diharapkan dapat menjadi agen perubahan positif dan membangun suasana yang harmonis di dunia maya, sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan toleransi, hormat-menghormati, dan menjaga kehormatan sesama manusia.





